Menuju 27.03.2016

Kala itu dunia terasa gersang, panas dan begitu lusut. 
Entah mengapa hempasan angin pantai seketika terasa sejuk.
Detik itu. Tak pernah terbayangkan akan menjadi sebuah titik awal dari sebuah perjalanan dalam kisah hidupku. 
   Kisah ini ku ukir sebagai rasa terima kasihku untuk seorang pengisi hamparan kisah ruang kosong hatiku. Yang telah banyak memberi segala arti kebersamaan. Sebuah pelajaran tak terhingga, mengerti arti pengorbanan, cinta dan ketulusan.
   Kisah ku mungin tak pernah berarti bagimu. tapi biarlah, biarlah hanya aku yang akan terus menyimpannya dalam sebuah goresan goresan hati yang penuh dengan kisah ini. Biarlah embun pagi akan selalu membasahi tiap detik langkah tak berujung ini. Ketika panas menyinari, biarlah panas itu akan tetap menyinari ruang gelap setiap mimpi mimpiku. Dan ketika senja datang, akan kujadikan bintang yang akan menemani keindahan dalam setiap kesendiria.
   Aku tak pernah berhenti disatu sisi. Terkadang perjalanan membutuhkan sebuah imaji yang sesungguhnya tak pernah dimengerti. 
lihat lah langkah kita, pengorbanankita, terlalu banyak yang sudah kita tempuh. Senang, sedih, kecewa, lelah, tertawa, dan terkadang aku tak sanggup melepas bayang pelukmu, senyum mu, dan juga raut kecewa mu. Ketika aku tersadar bahwa semua itu tak ada, terkadang aku merasa ini semua masih nyata adanya.
   Tuhan menguji ku diawal kita pernah bersama, dan aku bisa melewati semuanya walau kita harus berurai air mata. Tapi Tuhan lebih besar menguji ku di tengah kebersamaan kita. Entah itu sebuah dosa atau aku yang terlalu hina.
Mungkin Tuhan telah memberikan jalan lain untuk kita, persimpangan yang ada tak bisa kita lewati bersama. Dan sebuah garis yang sudah Tuhan berikan adalah pelajaran yang paling sangat berharga.
  
   Walaupun pada akhirnya kita tak bersama, aku sangat bahagia Tuhan telah mempertemukan kita pada kisah yang tak sempurna ini. Kebahagiaan yang secuil yang telah banyak memberikan arti segalanya. Dan berakhir pada jalan yang akan engaku tuju, menuju pintu kebahagiian yang sempurna pada akhirnya.
Maafkan aku, maafkan segala dosa yang pernah kulakukan kepadamu. Maafkan aku yang telah membuatmu meneteskan air mata tak terhingga. Maafkan aku dari semua tingkah yang membuatmu terluka.
Teriam kasih.
Terima kasih telah menjadi bagian kisah perjalanan hidupku.
Bahagiamu, bahagiaku juga.
Semoga engakau akan selaulu bahagia bersamanya.






No comments:

Post a Comment